Ayomedan.com - Medan, Prediksi melambatnya perekonomian Indonesia secara global akan terjadi, namun untuk pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara masih membaik.
"Kami tetap optimis perekonomian Sumut tetap membaik. Namun ada beberapa hal yang harus diwaspadai, atas faktor resiko yang menahan pertumbuhan ekonomi tersebut," kata Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sumut, Doddy Zulverdi dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) bersama puluhan wartawan di lantai III gedung BI Sumut, Selasa (27/12/2022) siang.
Didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Ibrahim dan Kepala Deputi Direktur BI Sumut Nasrullah, kembali Doddy Zulverdi mengungkapkan, bahwa diperkirakan pada bulan Desember akan terjadi inflasi di Sumut. "Sebab, empat tahun belakangan ini, hal itu terjadi. Untuk itu, didalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, BI Sumut akan melakukan beberapa upaya, diantaranya, Pengendalian Inflasi, Pemenuhan Uang Kartal dan Kesiapan SP Non Tunai - QRIS TP2DD," ujarnya.
Kami juga menilai, sambung Doddy, ekonomi Sumut tetap tumbuh positif, karena pengguna QRIS terus mengalami kenaikan.
"Termasuk semangkin banyaknya merchant yang melakukan sistem pembayaran dengan QRIS. Dimana hasil survei, total pengguna QRIS tahun 2022 mencapai 27,48 juta orang. Sedangkan target pengguna QRIS pada tahun 2023, sekitar 45 juta orang," jelasnya.
Dody juga tidak menampik, masih berlanjutnya konflik antara Rusia-Ukraina membuat pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia mengalami kelambatan.
"Kedua negara ini merupakan anggota G20, yang sama-sama didukung beberapa negara besar. Sehingga pembahasan ekonomi dunia dalam G20 kurang kondusif. Namun harapan kita, konflik Rusia-Ukraina cepat berlalu. Sehingga ketakutan akan resesi dunia tidak terjadi," pungkasnya. (A-Red)