Ayomedan.com - Medan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Peduli Dan Pejuang Rakyat (GEMPUR) Kota Medan Budi Yanto SH meminta aparat penegak hukum Polres Pelabuhan Belawan menangkap oknum Kepala Sekolah (Kepsek) MTs Tut Wuri Handayani yang beralamat di jalan Mangaan 3, Gg pelajar Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, karena diduga menyelewengkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selama puluhan tahun.
Hal itu dikatakan ketua LSM Gempur kota Medan, Budi Yanto SH kepada wartawan, Selasa, (23/05/2023) di kantor LSM Gempur kota Medan, Pasar 4 barat, kecamatan Medan Marelan.
Budi meminta kepada Kapolres Pelabuhan Belawan segera menangkap dan penjarakan oknum kepala sekolah, karena telah merugikan negara ratusan juta sejak puluhan tahun yang lalu.
"Kami minta Kapolres tangkap kepala sekolah Mts Tut Wuri Handayani. Sejak puluhan tahun yang lalu dengan cara menggandakan laporan siswa SMP dan MTs di sekolah Tut Wuri Handayani," ucap Budi yang juga aktifis di kota Medan.
Selain itu, Budi juga meminta Kandepag kota Medan segera menyetop dana bos yang di gelontorkan untuk sekolah tersebut.
"Kandepag kota Medan stop dana bos untuk sekolah Mts Tut Wuri Handayani," tegasnya.
Sebelumnya, Budi menyebut jika beberapa waktu lalu ada orang tua dan guru yang datang membawa beberapa berkas dugaan korupsi ke kantor DPC LSM Gempur kota Medan.
"Menurut orang tua dan guru yang tidak mau disebutkan namanya itu, jika selama puluhan tahun dana Bos di sekolah Tut Wuri Handayani sengaja di Mar'up olah kepala sekolah Mts, dengan cara membuat laporan ganda siswa antara SMP, dan MTS disekolah tersebut.
Lanjut Budi, guru yang sudah puluhan tahun mengabdi di sekolah tersebut juga mengatakan selain laporan di buat ganda, "Baik itu pengadaan barang dan jasa, juga fiktif seperti pengajian Guru, Ekstrakulikuler, serta Rehab gedung," jelasnya.
Bukan hanya itu, sambungnya lagi, guru tersebut juga menjelaskan jika selama puluhan tahun Dana Bos digunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarga oleh kepala sekolah Mts berinisial AS
"Selama puluhan tahun Dana Bos di sekolah Tut Wuri Handayani digunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarga kepala sekolah," ucap Budi menirukan guru tersebut.
Bahkan selama puluhan tahun mengabdi di sekolah tersebut, guru itu juga menyebutkan tidak ada pembagunan atau rehab di sekolah tersebut, walau anggaran pembagunan atau rehab setiap tahunnya di cantumkan di laporkan dalam Dana Bos. (A-Red)