Ayomedan.com - Medan, Untuk optimalisasi produktif dalam pengembangan ekonomi daerah berbasis syariah serta akselarasi ekonomi dan keuangan syariah melalui kolaborasi maupun sinergitas seluruh pemangku kepentingan, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sumatera Utara menggelar 'DAY 1 FESyar Sumatera 2023' di tiga lokasi, yakni Istana Maimun, Jl Masjid Raya dan Plaza Medan Fair, dari 20-23 Juli 2023.
Dalam kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2023, dengan mengusung tema “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Sumatera yang Inklusif”.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara IGP Wira Kusuma diwakili Deputi Kepala BI Sumut Ibrahim mengatakan, bahwa
dipilihnya Tema ini sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah yang lebih inklusif yang didukung oleh perluasan aspek digital dalam aktivitas perekonomian di Sumatera.
"Inklusivitas yang didukung oleh digitalisasi dan sinergitas berbagai pihak ini akan membangkitkan perekonomian Sumatera, agar turut serta dapat berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian secara nasional," ucapnya dalam pagelaran Tabligh Akbar yang disampaikan oleh Syekh Muhammad Jaber di Halaman depan Istana Maimun Jl Brigjen Katamso Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun, Kamis (20/07/2023) malam, yang merupakan rangkaian pagelaran DAY 1 FESyar Sumatera 2023.
Dapat kami informasikan, sambung Ibrahim, bahwa pada FESyar Sumatera 2023 seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di wilayah Sumatera mengambil peran untuk turut menyelenggarakan Road to Fesyar Sumatera 2023 yang mencakup 3 agenda utama yaitu sharia fair, sharia forum, dan sharia competition di daerah masing-masing, dari 20-23 Juli mendatang.
"Momentum ini sangat penting bagi Bank Indonesia, dimana Kota Medan diberikan amanah sebagai tuan rumah Festival Ekonomi Syariah regional Sumatera. Untuk itu mari bersama untuk mensukseskan pagelaran ini," harapnya.
Sementara itu, Syekh Muhammad Jaber dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa dengan adanya berbagai forum ini dapat menjadi stimulus peningkatan literasi publik untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah.
"Efektifitas potensi ZISWAF, kemandirian ekonomi pesantren, aspek usaha, pembiayaan, maupun digitalisasi untuk mendukung ekosisten halal value chain, dengan pembayaran nontunai seperti QRIS," jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya lagi, keberadaan ekonomi syariah ini akan membuka pemikiran positif bagi seluruh masyarakat yang hadir di malam hari ini. "Jangan lewatkan satu hari pun untuk kita itu tanpa berinfaq di jalan Allah. Sebab, infaq yang kita berikan melalui QRIS malam ini, merupakan ajaran yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, dan akan bermanfaat bagi orang ataupun Yayasan yang membutuhkan," tuturnya.
Sebelumnya, pagelaran Tabligh Akbar dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran yang dibawakan oleh Qori Nasional, Syaiful Fai, S.Pd.I.
Walaupun kegiatan Tabligh Akbar diguyur hujan, tampak hadir, Forkopimda Sumatera Utara, Forkopimda Kota Medan, beberapa Pimpinan Pondok Pesantren, ribuan masyarakat yang antusias dan tertib mendengarkan tausiyah dari awal hingga selesai. (A-Red)