Notification

×

Iklan


Iklan



Nurul Hasanudin: Triwulan II 2023 Ekonomi Sumut Tumbuh 2,88 Persen

Senin, 07 Agustus 2023 Last Updated 2023-08-07T11:11:03Z



Ayomedan.com - Medan, Ekonomi Sumatera Utara triwulan II-2023 terhadap triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 2,88 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 17,67 persen.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Nurul Hasanudin (foto) Senin (07/08/2023) mengatakan, dari sisi Pengeluaran Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 20,09 persen.


Menurutnya, perekonomian Sumut berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan II tahun 2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp260,36 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp149,90 triliun.


"Sedang ekonomi Sumut Triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,19 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,29 persen," ujarnya.


Sementara dari sisi pengeluaran, lanjut Nurul lagi, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 7,69 persen.


"Ekonomi Sumatera Utara Semester I-2023 terhadap Semester I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,03 persen," terangnya.


Dan dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,91 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 7,58 persen.


"Struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada triwulan II tahun 2023 didominasi oleh beberapa provinsi diantaranya Provinsi Sumatera Utara memberikan kontribusi terhadap PDRB di Pulau Sumatera sebesar 23,31 persen; Provinsi Riau sebesar 21,91 persen; Provinsi Sumatera Selatan sebesar 14,22 persen; dan Provinsi Lampung sebesar 10,28 persen. Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,18 persen," pungkasnya .(A-Red)