Ayomedan.com - Medan, Sepertinya aktifitas para pedagang kaki lima (PK5) yang berjualan di persimpangan Jalan Sei Sikambing dan Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sei Sikambing C-2 Kecamatan Medan Helvetia, semakin membuat kesal warga pengguna jalan. Sebab, selain menjadi sumber kemacetan, para pedagang PK5 tampak bertambah jumlahnya ketika berjualan sampai ke badan jalan. Hal ini seperti terlihat pada Rabu (09/08/2023) sekitar pukul 09.00 Wib.
Hasil konfirmasi yang dilakukan awak media kepada Lurah Sei Sikambing C-2, Roberto Jusuf Nadeak, S.STP, mengaku jika pihak nya berulang kali sudah menghimbau PK5 untuk tidak berjualan di badan jalan.
"Sudah kami himbau untuk tidak berjualan bang. Untuk penegakan dispilin, Satpol PP bang," ucapnya.
Roberto juga berharap, agar pasar Sei Kambing dapat direlokasi ke daerah yang lebih layak lagi. "Aku mendukung kali, pajaknya dialokasikan ke tempat lain," harapnya.
Sedangkan Kepala Satuan Pol PP Kota Medan, melalui bidang Penertiban Umum, Wandro Malau setelah mendapat informasi tersebut, kepada wartawan menjelaskan akan segera melakukan penindakan dan penertiban.
"Terimakasih atas informasinya, kita tindak lanjuti segera dengan berkoordinasi bersama pihak Kecamatan serta Kelurahan," tulisnya pada WhatsApp pribadinya.
Sementara itu, Sekretaris Camat Medan Helvetia, Hotler saat ditemui diruangannya mengatakan, bahwa para pedagang kaki lima itu kebanyakan bukan warga kecamatan Medan Helvetia. Dan pihak kecamatan tidak pernah memberikan izin kepada para pedangang untuk berjualan, baik di atas trotoar yang sudah terlihat bagus maupun dibadan jalan milik umum.
" Kita juga telah berupaya memberikan arahan dan menegur PK5 tersebut, agar tidak berjualan dilokasi tersebut namun tetap saja membandal," tuturnya.
Saat disinggung apakah ada retribusi resmi diterima pihak Kecamatan dari pada PK5 yang berjualan di sepanjang jalan Sei Sikambing, Hotler kembali menegaskan tidak ada.
"Izin untuk PK5 tidak ada pernah diberikan bang, kami tidak tahu itu apakah ada yang mengkoordinir kita juga belum mengetahuinya," ungkap nya.
Seorang pengguna jalan bernama Udin Lubis, saat diwawancarai awak media mengatakan, secara umum tentunya pesona kota Medan terkesan kumuh jika dilihat oleh penduduk luar kota Medan apalagi akses jalan Sei Sikambing dilewati banyak orang ke perumahan mewah dan menuju inti kota.
"Kalau dari segi kenyamanan berkendara, tentunya pasti banyak yang terganggu, apalagi tepat dipersimpangan lampu merah. Kota Medan adalah kota terbesar ke empat dan aneh juga ditempat ini (tengah kota) para PK5 masih terlihat berjualan. Baiknya diberikan tempat yang tidak menjadi pusat perhatian banyak orang, agar wajah kota Medan punya nilai dan pesona kota Medan ASRI kembali muncul," pintanya. (A-Red)