Ayomedan.com - Medan, Hingga Juli 2023, volume transaksi kartu kredit di Sumatera Utara mencapai 14,728 juta dari 979.506 kartu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan dengan outstanding Rp4,129 triliun.
Hal itu disampaikan
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma melalui Deputi Direktur Indra Kuspriyadi Rabu (04/10/2023) kemarin.
Wira Kusuma menyebut, terkait kartu kredit kondisinya di Sumatera Utara masih aman dan lancar. “Kalau di Indonesia, termasuk di Sumut yang menjadi problem saat ini justru pinjaman online,” ucapnya.
Wira Kusuma menjelaskan jumlah kartu kredit di Sumut dalam empat tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan. Tahun 2020 kartu kredit yang dikeluarkan perbankan Sumut sebanyak 941.743.
"Tahun 2021 memang mengalami penurunan sedikit jadi 876.094 dan tahun 2022 naik lagi jadi 935.700 sampai posisi Juli 2023 sebanyak 979.506," ujarnya.
Ditambahkan Wira Kusuma, outstanding tahun 2020 Rp3,603 triliun, tahun 2021 Rp3,453 triliun, tahun 2022 Rp3,883 triliun dan posisi Juli 2023 mencapai Rp4,129 triliun. Volume transaksi pada tahun 2020 sebanyak 16.790, tahun 2021 turun jadi 10.849, tahun 2022 naik lagi jadi 16.503 dan posisi Juli 2023 mencapai 14.728.
“Secara umum kondisi kredit perbankan baik-baik saja dan belum ada isu yang besar terkait kartu kredit,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Bambang Mukti Riyadi melalui Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 2 dan Perizinan Anton Purba, Rabu (04/10/2023) menjelaskan, kondisinya juga masih baik. Artinya pembayaran kartu kredit berjalan lancar.
Ini dibuktikan dari rendahnya persentase kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) kartu kredit rata-rata di bawah 5 persen. Bahkan dalam empat tahun terakhir, NPL cenderung menurun.
Dimana NPL kartu kredit di wilayah Sumut pada tahun 2020 sebesar 2,87 persen, tahun 2021 turun jadi 2,19 persen, tahun 2022 turun lagi jadi 1,88 persen. Begitu pula posisi Agustus 2023 NPL kartu kredit hanya sebesar 1,85 persen.
“Rendahnya NPL membuktikan kalau pembayaran kartu kredit nasabah perbankan di Sumut lancar dan baik,” pungkas Anton Purba
(A-Red)