AyoMedan.com - Medan, North Sumatra Invest (NSI) Day 2023 merupakan ajang promosi proyek investasi strategis di Sumatera Utara, guna mendorong pemulihan ekonomi berkelanjutan. Kegiatan NSI juga bertujuan untuk mendukung pelaksanaan keketuaan Asean oleh Indonesia di tahun ini yang mengangkat tema “Asean Matters: Epicentrum of Growth”. Hal itu dikatakan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, pada acara NSI Day 2023 di Hotel JW Marriott Medan, Senin (06/11/2023).
Destry Damayanti mengatakan, dengan mengangkat tema “ Enhancing North Sumatra Economic Growth through Sustainable Investment and Financial Inclusion sehingga berfungsi sebagai katalisator baru untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Pelaksanaan NSI tahun ini sambung Destry, merupakan yang kedua kali dan merupakan bukti konkrit dari BI dan Pemerintah Daerah, baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, untuk mendukung investasi dan ekspor terutama dari Propinsi Sumatera Utara.
“Melalui flagship event ini, BI bersama Pemda memfasilitasi pertemuan antara pemilik proyek dengan calon investor, mempromosikan berbagai inovasi serta peluang investasi dan ekspor, serta melakukan debottlenecking permasalahan investasi,” kata Destry.
Tampak hadir pada acara tersebut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, Pj.Gubernur Sumatera Utara Hasanuddin, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provonsi Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Arief Sudarto Trinugroho dan undangan lainnya.
Pada NSI tahun 2023 ini, lanjut Destry, telah dilakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan sejumlah investor besar, antara lain kerja sama antara KEK Sei Mangkei dengan PT Evyap Sabun Indonesia (HQ: Turki), PT Simedarby Oils Sei Mangkei Refinery (HQ: Malaysia), dan PT Emery Oleochemical Indonesia (HQ: USA). Tidak hanya untuk industri yang besar, pada event ini juga akan dilakukan kerja sama antara UMKM dengan perusahaan ritel.
“Usaha kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara selaras dengan Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN tahun ini, yang bertemakan “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” tuturnya.
Menurutnya, tema ini bertujuan untuk menempatkan ASEAN sebagai pusat utama pertumbuhan ekonomi baik di tingkat regional maupun global. Keselarasan ini lebih lanjut terbukti melalui sinergi antara NSI Day dengan inisiatif capacity building ASEAN, yang bermanfaat dalam mendukung pelaksanaan Keketuaan ASEAN oleh Indonesia.
Sebagaimana diketahui, lanjutnya lagi, saat ini ketidakpastian perekonomian global kembali meningkat sejalan dengan melebarnya divergensi perekonomian AS dan Tiongkok, yang diiringi dengan berlanjutnya ketegangan geopolitik global. Berdasarkan proyeksi dari IMF dan OECD per Triwulan III tahun 2023, pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3% (yoy), lebih kecil dari tahun 2022 yang tumbuh 3,4%.
Destry mengemukakan, ketidakpastian global yang terjadi saat ini tidak dapat diprediksi dan bersifat anomali. Terdapat 5 kondisi global yang perlu mendapat perhatian:
Ekonomi-ekonomi global akan terus melambat dan tidak akan kembali ke level pre-covid. Fragmentasi akan semakin melebar.
Harga energi akan semakin naik, menyebabkan inflasi global akan terkerek naik juga.
Fenomena term premia , dimana yield jangka Panjang akan naik. Negara akan kesulitan membiayai fiskalnya. Fenomena higher for longer yang belum dapat diprediksi kapan berakhir. Dampak dari higher for longer akan diperparah juga dengan kenaikan harga energi.
"Dollar akan semakin kuat, sehingga capital in flow ke Indonesia akan relatif kering", terangnya.
Destry menambahkan, meskipun kondisi perekonomian global masih menunjukkan ketidakpastian yang tinggi, pemulihan ekonomi Indonesia optimis masih akan berlanjut.
Pada triwulan ketiga 2023, pertumbuhan ekonomi didukung oleh konsumsi pribadi, termasuk konsumsi generasi muda, khususnya di sektor jasa. kepercayaan konsumen yang tetap tinggi. Survei Konsumen Bank Indonesia bulan September 2023 juga tetap menunjukkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen pada zona optimis (>100) pada level 121,7. Pertumbuhan investasi optimis tetap terjaga, didorong oleh kelanjutan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menurut Kementerian Investasi, Indonesia mencatatkan investasi asing sebesar 363 triliun rupiah (sekitar USD 23 miliar) dan investasi domestik sebesar 315 triliun rupiah (sekitar USD 20,4 miliar) sepanjang semester pertama tahun 2023. Capaian tersebut masih sejalan dengan tren pemulihan paska COVID, dimana pada tahun 2022, investasi asing dan domestik mencapai USD 80 miliar.
“Kami berkeyakinan bahwa investasi di Sumatera Utara akan terus meningkat. Hal ini mengingat pertumbuhan ekonomi Sumut yang berjalan on track,” sebut Destry.
Dikatakannya, pada triwulan II tahun 2023, ekonomi Sumut tumbuh 5,19% (yoy), lebih tinggi dari perekonomian nasional yang tumbuh sebesar 5,17%. Bila dilihat lebih panjang, rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumut selama 5 tahun terakhir (2018-2022) juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 3,3%. 11.
Selain memiliki posisi geografis yang strategis sebagai pusat perdagangan Indonesia wilayah barat, Sumut juga menjadi salah satu provinsi terdepan dalam kesiapan infrastruktur berteknologi tinggi untuk mendukung industri yang berkelanjutan.
Salah satu bentuk nyata adalah fasilitas pengolahan limbah terpadu di Kawasan Industri Medan di Deli Serdang, yang telah diresmikan sejak tahun 2021. 12. Kualitas SDM di Sumut juga terus menunjukkan perbaikan.
Nilai Indeks Pembangunan Manusia tahun 2022 tercatat 72,71; naik 71 bps dibanding tahun sebelumnya. Lebih dari 67% penduduk Sumatera Utara juga adalah para generasi produktif (15-64 tahun). Prospek investasi yang menjanjikan ini terlihat dari realisasi foreign direct investment (FDI) Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2023 yang tumbuh 35,44% (yoy) atau sebesar USD 263,85 juta.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh realisasi investasi di sektor Listrik, Gas, dan Air sebesar USD 90,27 juta dan sektor Industri dan Makanan sebesar USD 55,2 juta.
“Ditengah berbagai ketidakpastian global, kami yakin bahwa investasi di Sumatera Utara belum kehilangan gaungnya, baik kepada investor domestik dan asing,” ujarnya.
Salah satu upaya BI dalam mendorong/mempromosikan investasi adalah dengan membentuk Investment Relations Unit (IRU) baik di dalam maupun luar negeri. Khusus terkait investasi yang sifatnya regional, kami memiliki RIRU (Regional Investment Relations Unit) di 14 provinsi, salah satunya di Sumatera Utara ini.
Sebelum menutup sambutannya, Destry Damayanti memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumater Utara bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara yang telah mewujudkan terlaksananya NSI 2023 dengan baik.
“Sinergi yang telah baik ini kami harapkan dapat semakin kuat dengan adanya dukungan oleh Kementerian Investasi/BKPM dan PT Penjaminan Infrastruktur. Dalam NSI Day, kami memberi peluang bagi project owner di Sumatera Utara dan berbagai daerah Sumatera lainnya untuk mempresentasikan lebih luas mengenai potensi, prospek, dan keunggulan proyeknya kepada calon investor,” ucap Destry.
Destry berharap forum ini dapat menjadi ruang diskusi antara calon investor dengan para project owner , termasuk kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) melalui pembiayaan yang lebih inklusif dari investor potensial.
“Kami meyakini bahwa sinergi dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan merupakan kunci utama dalam membuka peluang kerja sama serta kemitraan untuk mendorong percepatan investasi di Provinsi Sumatera Utara yang kita cintai bersama. Semoga event ini membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh pihak,” pungkasnya. (A-Red)