AyoMedan.com - Medan, Seiring berkembangnya teknologi digital, banyak memberikan manfaat dalam pengawasan sistem keuangan di Indonesia. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter pun telah memanfaatkan teknologi digital dalam mekanisme pengawasannya, khususnya dalam transaksi keuangan.
Hal ini diungkapkan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Dicky Kartikoyono, bahwa pihaknya sedang mengembangkan sistem pengawasan transaksi menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
"Kehadiran AI sangat membantu. Contohnya, ada sebuah teknologi yang saat ini sedang kami coba kembangkan, yaitu Proactive Risk Management," kata Dicky dikutip AyoMedan.Com Jum'at (01/03/2024).
Menurut Dicky, BI tidak dapat mengawasi real-time transaction maupun real-time fraud secara manual atau menggunakan cara konvensional. Oleh karena itu, AI sangat diperlukan.
"Enggak mungkin kita ngawasin pakai manual atau konvensional berdasarkan reporting biasa, semua harus kita capture dengan konfigurasi teknologi dan yang sangat-sangat powerful membantu adalah AI," ujar Dicky.
Dari sisi pengambilan keputusan, sambung Dicky, BI juga memanfaatkan teknologi ini. Contohnya, AI akan mengeluarkan potongan analisis data yang diperoleh dari pusat data, yang dikembangkan BI untuk seluruh transaksi ekonomi maupun indikator-indikator ekonomi.
"Enggak mungkin bisa merumuskan kebijakan tanpa data. Data ini harus kita dapat dari semua lini, termasuk dari sistem pembayaran nanti, dari front end, middle end, dan back end. Dan semua prosesnya dalam sebuah konfigurasi pusat data, yang kemudian cara menariknya adalah dengan menggunakan AI," tuturnya.
Diketahui, BI bahkan juga sudah menggunakan AI untuk melihat prospek pergerakan nilai tukar rupiah. Meskipun, dalam melihat prospek itu juga diiringi dengan permodelan ekonomi dan matriks-matriks data secara komprehensif.(A-Red)