Notification

×

Iklan


Iklan



Oknum Panitia Tak Netral, Pemilihan Ketua Koordinator Wartawan Pemko Medan 'Ricuh'

Rabu, 06 Maret 2024 Last Updated 2024-03-06T11:27:45Z



AyoMedan.com - Medan, Pemilihan Ketua Koordinator Wartawan Unit Pemko Medan periode 2024-2029 yang berlangsung di Gedung serbaguna PKK, Jalan Rotan Kecamatan Medan Petisah, berlangsung ricuh, Rabu (5/3/2024). Keputusan panitia dinilai tidak sah, karena dinilai tidak menjalankan peraturan pemilihan dengan mekanisme yang benar.


Hal ini diungkapkan Lilik Riadi Dalimunthe seorang wartawan media online menuturkan, bahwa panitia pemilihan yang dipimpin Muhammad Said (LKBN Antara) menganulir Muhammad Edison Ginting (Harian Waspada) salah satu kandidat Ketua yang tidak dapat hadir dihari pemilihan, akibat sakit dan opname di Rumah Sakit (RS) Malahayati. Sehingga pihak panitia memenangkan calon incumbent Syaifullah Defaza (medankinian.com) sebagai Ketua Koordinator terpilih. Padahal pemilihan belum dilaksanakan sama sekali.


Namun keputusan panitia, memicu protes dari kubu Edison Ginting. Pasalnya, panitia dinilai secara sepihak menganulir keikutsertaan Edison Ginting.


“Pemilihan ini tidak sah, karena belum ada pemilihan. Panitia itu penyelenggara bukan pengambil Keputusan. Pengambil Keputusan adalah floor (anggota-red). Untuk apa ratusan wartawan datang kemari jika tidak memilih. Dalam hal ini, kami anggap panitia demisioner dan kami tidak mengakui keputusannya,” ucap Lilik Riadi Dalimunthe, ditemui wartawan usai pemilihan.


Dia juga menyayangkan sikap panitia yang seolah memihak kepada salah satu kandidat. Hal ini terlihat sedari awal proses pemilihan, dimana Daftar Pemilih Tetap (DPT) wartawan yang berhak memilih ternyata tidak sinkron dengan data yang ada di Dinas Kominfo Kota Medan.


“Karena DPT wartawan yang diberikan panitia dari Kominfo Medan tahun 2024, banyak wartawan baru yang medianya belum terverifikasi. Sedangkan wartawan lama dengan medianya yang sudah terverifikasi malah tidak masuk dalam DPT pemilihan ketua wartawan ini. Sebenarnya ada apa ini? Berulangkali ditanyakan, jawaban panitia terkesan mengambang dan ‘buang badan’," ketus Lilik.


Sementara itu, Roy S wartawan media online juga yang bertugas di Pemko Medan menegaskan, sikap panitia yang terkesan memihak menunjukkan tak ada demokrasi dalam pemilihan tersebut. Hal ini akan berakibat terjadinya perpecahan di kalangan wartawan yang bertugas di unit Pemko Medan.


“Kami menghormati siapapun yang terpilih sebagai ketua. Namun yang kami sesalkan prosesnya yang salah, karena keputusan panitia 'ngotot' untuk memenangkan salah satu kandidat, tanpa ada pemilihan. Sikap panitia seperti inilah yang membuat wartawan jadi terpecah dan menjadi dua kubu. Panitia bukan menyatukan, malah memecah wartawan,” ujar Roy.


Sebelumnya, kegiatan pemilihan Ketua Persatuan Wartawan Pemko Medan dibuka oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution didampingi Kadis Kominfo Medan, Arrahman Pane. Selanjutnya mendengar kata sambutan dari dua kandidat, kandidat (01) Saifullah Decaza dan kandidat (02) M.Edison Ginting yang diwakili oleh Markus Pasaribu (Harian Sumut Pos).




Saat Wali Kota Medan beranjak pergi meninggalkan lokasi kegiatan, salah seorang wartawan langsung mencegat Walikota yang mempertenanyakan mengapa ada 20 wartawan yang tidak masuk dalam DPT. Sementara wartawan tersebut pada tahun lalu terdata dan mendapatkan kerjasama dari Dinas Kominfo Medan.


Menanggapi itu, Walikota meminta Arrahman Pane selaku Kadis Kominfo Medan memberikan jawaban. Arrahman beralasan panitia meminta daftar wartawan yang masuk ke Kominfo Medan, bukan yang mendapatkan kerjasama.


Terkait keabsahan pemilih, pihaknya menyerahkan kepada panitia. “Proses pemilihan ini kami serahkan ke panitia, apa syarat dan lainnya. Kami hanya memberikan daftar wartawan yang diminta,” tutup Arrahman Pane.(A-Red)