Notification

×

Iklan


Iklan



Angkat Perda Kesehatan, Dame Duma Minta Pemko Medan Siapkan 'ATS' Disetiap Rumah Sakit

Minggu, 14 Juli 2024 Last Updated 2024-08-09T07:45:48Z



AyoMedan.Com - Medan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Dame Duma Sari Hutagalung (foto), berharap pelayanan kesehatan dapat terus ditingkatkan pemerintah kedepannya.


Terkhusus pada pelayanan kesehatan ditingkatkan, dan tak terlepas bantuan sosial dapat  dibagikan dengan merata kedepannya," ucapnya pada pelaksanaan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) No.4 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Kota Medan sesi pertama (1) di Jalan Titipan Gg.Rezeki (Lap.mini soccer) Kelurahan Sei Sikambing D Kecamatan Medan Petisah, Minggu (14/07/2024) pukul 11.00 WIB hingga selesai.




Dihaxapan ratusan undangan, Duma yang merupakan Bendahara Fraksi Gerindra DPRD Medan ini kembali menyampaikan, bahwa terbentuknya Perda No.4 Tentang Sistem Kesehatan ini menjadi acuan akan pentingnya keberadaan BPJS Kesehatan, baik mandiri ataupun program UHC dan JKMB yang diluncurkan oleh Pemko Medan, sebagai jamin pelayanan kesehatan untuk warga kota Medan.


"Program berobat gratis seperti UHC, hanya dengan menggunakan KTP dan terbukti menjadi solusi terbaik apabila masyarakat berobat ke rumah sakit. Apalagi saat ini, masyarakat yang berobat di Jakarta  ataupun diluar Kota Medan, dipastikan mendapatkan pelayanan kesehatan baik," tuturnya.


Dalam sesi tanya jawab, Julian warga Gg. Pertahanan, mempertanyakan masalah bantuan sosial bagi warga miskin yang selama ini kurang tepat sasaran.


"Kami berharap kedepannya tidak ada lagi oknum manapun yang memanipulasi data penerima bansos tersebut," ujarnya.




Ervina (foto) warga lingkungan 12, mengucapkan terimakasih kepada pemerintah kota Medan. Sebab, berkat program UHC, saya mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima di Rumah Sakit Bunda Thamrin.


"Kalau tidak ada Program UHC, mungkin biaya perobatan yang harus saya keluarkan sangat besar atas tindakan operasi mengangkat kista, sementara ekonomi saya terbatas," ucapnya.


Sridaru Ningsih warga Jalan Mistar juga mengeluhkan atas kelengkapan obat Anti Tetanus Serum (ATS) yang tidak semua Rumah Sakit menyediakan serum tersebut.


"Beberapa hari yang lalu anak saya sepulang dari kampus kakinya terkena paku. Akibatnya, kaki anak saya infeksi, meradang dan bengkak. Singkat cerita, disalah satu klinik anak saya mendapatkan serum ATS dengan membayar biaya perobatan 400 ribu, sehingga nyawa anak saya malam itu terselamatkan. Saya harap kepada ibu Duma, agar merekomendasikan pengadaan serum ATS diseluruh Rumah Sakit dikota Medan ini," pintanya.


Dalam kegiatan ini, Indra Kesuma mewakili Dinas Sosial mengungkapkan bahwa saat ini sedang mengusulkan (Graduasi) bagi penerima Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) dari pemerintah pusat.


"Program tersebut sementara ini hanya di Kelurahan Sei Sikambing D. Dan nantinya akan bergilir kesetiap Kelurahan," jelasnya.


Masalahnya, sambung Indra, dana pemerintah untuk penyaluran bantuan sosial masih terbatas. Sehingga tidak dapat memberikan bantuan sosial tersebut secara rutin. 


"Untuk penerima bantuan itu, kami berpegang pada Perwal No. 33 Tahun 2021. Perlu masyarakat pahami, untuk mengeluarkan penerima bantuan sosial harus dimusyawarahkan melalui Musyawarah Kelurahan (Muskel), jadi tidak sembarang," tuturnya.




Usai sesi tanya jawab, Dame Duma kembali mengingatkan kepada seluruh perwakilan OPD, Masdewa Lubis mewakili Camat Medan Petisah dan Budi mewakili Lurah dan pihak Dinkes, agar maksimal didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


"Bantu masyarakat semaksimal mungkin. Dan kepada Pemko Medan, wajib menyiapkan Anti Tetanus Serum (ATS) disetiap Rumah Sakit," pungkas Politisi handal Partai Gerindra Medan yang duduk untuk priode ke 3 ini.




Amatan wartawan diakhir kegiatan Sosperda, Dame Duma kembali memberikan seminar kit, kue dan nasi kotak kepada ratusan masyarakat yang hadir.(A-Red)