Notification

×

Iklan


Iklan



Antonius Tumanggor Minta 4 Pelaku Utama Pembacokan Anggota TNI Menyerahkan Diri

Jumat, 09 Agustus 2024 Last Updated 2024-08-09T07:45:48Z



AyoMedan.com - Medan, Dua pelaku pembacokan anggota TNI AD, Prada D sudah diamankan pihak Polrestabes Medan. Berdasarkan keterangan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy JS Marbun dalam keterangan pers, Selasa (06/08/2024), pelaku masing-masing berinisial DM (34) warga  kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat dan RDS warga Medan Helvetia.


Penangkapan kedua pelaku, mendapat apresasi dari anggota DPRD Medan Antonius Devolis Tumanggor.


Mengingat tempat kejadian perkara (TKP) merupakan wilayah Dapilnya, dan politisi Nasdem ini sangat menyangkan peristiwa itu bisa terjadi. Anggota Komisi 4 DPRD Medan ini juga mengacungkan jempol atas kecekatan dan kecepatan pihak Polrestabes membekuk para pelaku.


"Saya berharap kejadian ini tidak menimbulkan pergesekan, yang bisa memicu terjadi konflik-konflik lain," ucapnya kepada wartawan, Kamis (08/08/2024).


Pasalnya, sambung Antonius, peristiwa yang mengakibatkan prajurit TNI AD menjadi korban pembacokan, dikhawatirkan ada orang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan peristiwa ini dengan menyeret-nyeret nama salah satu OKP di Kota Medan.


“Kita serahkan penanganannya kepada pihak Kepolisian, yang sudah lebih profesional dalam penanganan kriminal. Jangan ada pihak memanas-manasi. Kita khawatir, timbul konflik lainnya, tapi marilah kita ciptakan Medan ini kondusif apalagi menjelang Pilkada serentak nanti,” harapnya .


Selaku Pembina Sopo ATRestorasi, Antonius Tumanggor bersama anggotanya akan membantu pihak Kepolisian mencari para pelaku. Karena yang diketahuinya dari tempat kejadian, 2 orang yang diamankan polisi tersebut bukan pelaku utama. Sedangkan pelaku utamanya ada 4 orang lagi yang masih buron.


Kepada para pelaku, Antonius mengimbau agar segera menyerahkan diri, sehingga permasalahannya bisa segera diselesaikan dan tidak menimbulkan kegaduhan. Karena sampai saat ini belum diketahui apa motif peristiwa tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya pelaku menyerahkan diri.


"Biarlah penanganan pidananya berjalan terus oleh pihak kepolisian. Tapi  ikutnya masyarakat, tokoh masyarakat, pemuda, tokoh agama ikut berperan meredam permasalahan ini agar tidak meruncing. Jangan sampai ada piha-pihak tidak bertanggungjawab membenturkan OKP dengan TNI, sehingga menimbulkan permasalahan baru, itu harus kita waspadai. Pihak keluarga pelaku, kalau mengetahui keberadaan mereka segeralah beritahu kepada kepolisian, agar permasalahan ini tuntas, didamaikan secara kekeluargaan namun tidak menghilangkan unsur pidananya,” pungkas. (A-Red)