AyoMedan.com - Medan, Open seremoni kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) tahun 2024 yang juga disinergikan dengan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), mengangkat tema wilayah Sumatera Utara dengan tagline #HamajuonNagari yang bermakna “Kemajuan Negeri”, berlangsung pada 1-4 Agustus 2024 di Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC), sukses digelar Bank Indonesia
Penyelenggaraan KKI 2024 merupakan bentuk selebrasi hasil pembinaan dan pendampingan kepada UMKM, dilakukan Bank Indonesia yang berkolaborasi dengan stakeholders dalam rangka mendorong UMKM naik kelas.
Total 350 UMKM yang melakukan pameran secara offline, binaan dan mitra BI dari 46 wilayah dengan berbagai koleksi produk UMKM wastra (ulos, batik, tenun, dan songket), kriya, aksesoris, home decor, kopi, teh, camilan nusantara, dan kuliner melalui website KKI (www.karyakreatifindonesia.co.id).
Rangkaian kegiatan, berupa Pameran, Pagelaran Karya Kreatif, Pesona Kopi & Teh Nusantara, Launching BSPI 2030 dan Buku "Listen and Design on MSME, Casual Talk & Aktivasi, Business Matching Ekspor & Pembiayaan.
Menariknya dimomen tersebut, pengrajin Ulos Sianipar, Dame Ulos dan Tenun Toba dengan menyuguhkan kain yang diolah secara tradisional, namun sangat diminati para pengunjung.
Harapannya, dengan berakhirnya kegiatan KKI tersebut, produk UMKM dari Sumatera Utara semakin dikenal wisatawan lokal, terlebih oleh wisatawan asing.
Hal ini sejalan dengan harapan Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur BI Perry Warjiyo, saat membuka kegiatan KKI & PEKDI 2024 di awal bulan Agustus kemarin.
Termasuk pelatihan 30 wartawan Ekonomi & Bisnis yang digelar BI Sumut di Shangri-La Hotel, yang dibuka Deputi Direktur, Indra Kuspriadi pada Minggu (04/08/2024) pagi, merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KKI 2024.
Dimana dalam pelatihan wartawan tersebut, BI Sumut mengahadirkan dua narasumber yang berkompeten didalam ilmu kewartawanan, yaitu Agus Mulyadi dan Arman Dhani.
Keduanya meminta agar wartawan yang mengikuti pelatihan, harus menulis berita apapun, khususnya berita ekonomi dengan gaya bahasa gampang dimengerti masyarakat umum. (A-Red)