AyoMedan.com - Jakarta, Suku bunga Bank Indonesia (BI) atau BI Rate seharusnya bisa turun sejak beberapa bulan lalu. Namun demikian, BI masih menahan suku bunganya di level 6,25% hingga saat ini.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (foto) dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2024. Menurutnya, suku bunga BI mestinya bisa turun sejak April lalu.
"BI rate kenapa April dinaikkan, menjadi 6,25% itu kami tahan? Karena mestinya BI rate itu turun," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor Pusat LPS Jakarta, Jum'at (02/08/2024) dikutip AyoMedan.com.
Menurut Perry, pertimbangan utama dari penetapan kebijakan suku bunga adalah inflasi. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2024 tercatat terjaga di kisaran 2,13% (yoy), turun dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,5% (yoy).
"Karena BI rate ditentukan bagaimana proyeksi inflasi, dan inflasi tahun ini rendah termasuk tahun depan juga rendah. Masih di target 2,5 plus minus 1%," ujarnya.
Selain itu, sambung Perry, kondisi pasar keuangan juga menjadi pertimbangan. Dalam hal ini khususnya pelemahan nilai tukar rupiah. Rupiah yang jatuh ke level Rp 16.000 membuat BI rate sulit turun. Kondisi ini terjadi karena situasi global, terutama Amerika Serikat (AS) dalam menentukan kebijakan suku bunga acuannya.
"Suku bunga mestinya bisa turun, tapi itu belum bisa dilakukan karena kami fokus mitigasi global. Sehingga kami harus pastikan risk global terkendali dulu," pungkasnya. (A-Red)