Notification

×

Iklan


Iklan



Pemko Medan Bersama Dirjen Kemenhub RI Groundbreaking Halte Percontohan BRT BS 13

Minggu, 25 Agustus 2024 Last Updated 2024-08-25T10:09:09Z



AyoMedan.com - Medan, Groundbreaking Halte Percontohan BRT BS 13, merupakan langkah awal pembangunan infrastruktur Bus Rapid Transit (BRT) Medan, Binjai dan Deliserdang (Mebidang) untuk mewujudkan transportasi baru di Kota Medan menuju kota metropolitan.


"Halte Bus Stop (BS) 13 ini salah satu dari total 32 halte yang akan menjangkau Mebidang. Khusus di Medan, akan dibangun koridor BRT dengan jalur khusus sepanjang 21 kilometer (KM). Dengan harapan dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan masyarakat pengguna angkutan umum," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Angkutan Jalan Perhubungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia, Imam Sukandar saat membacakan laporan Groundbreaking Halte Percontohan BRT BS 13 di titik nol Kota Medan atau tepat di depan Pos Bloc, Jalan Balaikota Medan, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Minggu (25/08/2024).


Di hadapan Direktur Jenderal (Dirjen) Kemenhub RI, Irjen Pol Risyapudin Nursin, Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Penjabat (Pj) Gubsu diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provsu, Arif Sudarto Trinugroho, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan Dr Iswar Lubis, Bupati Binjai Amir Hamzah, serta Forum Komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Sumut dan Medan lainnya, Imam menambahkan, bahwa halte 13 mencakup 62 persen dari 32 halte yang akan dibangun dan diharap mampu mendukung mobilitas serta meningkatkan animo masyarakat termasuk memudahkan penggunaan sistem transportasi massal di Mebidang.




Pada kegiatan bertema "Dari Titik 0 Medan Menuju Transportasi Baru" tersebut, Imam kembali menyampaikan bahwa halte 13 akan dibangun di Jalan Balaikota yang sebelumnya sudah terdapat halte yang digunakan Bus Metro Deli.


"Halte 13 dibangun dengan desain lantai rendah, sehingga bisa diakses seluruh lapisan masyarakat. Panjangnya 3 x 60 meter, dengan tiga area naik-turun penumpang. Pengerjaannya ditargetkan empat bulan, mulai 25 Agustus hingga Desember 2024," terangnya.


Sementara itu, Dirjen Kemenhub RI Irjen Pol Risyapudin Nursin menyebut, Bank Dunia dan Bank Prancis berperan membantu menyukseskan proyek BRT. "Halte 13 merupakan awal pengerjaan dan akan berlanjut ke pengerjaan fisik lainnya, yang dimulai 2025," tuturnya.


Diketahui bersama, sambung Dirjen Kemenhub, Undang-Undang (UU) Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 mengamanahkan pemerintah pusat dan daerah membangun fasilitas angkutan umum yang aman, nyaman, selamat dan murah. Amanah ini menambah semangat kami untuk memberikan layanan moda transportasi angkutan massal.


"Kita bersama stakeholder terkait harus melakukan upaya atau strategi bagaimana memindahkan moda angkutan transportasi pribadi ke angkutan massal. Pemerintah daerah dan forkopimda serta tokoh agama, pemuda, masyarakat dan adat serta pemangku kepentingan lainnya diminta mendukung upaya itu," harapnnya




Sebab, lanjut Risyapudin Nursin, proyek ini akan sia-sia andai pembangunan Halte 13 tidak direspons positif oleh masyarakat. Padahal program ini akan mengatasi kemacetan, kepadatan, polusi bahkan pemborosan bahan bakar dan ekonomi. Apalagi ke depannya kita akan menggunakan kendaraan listrik.


"Ini harus kita dukung dan wujudkan. Bagaimana upaya kita atau strategi khusus agar masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, pindah ke angkutan massal. Jika tidak, kemacetan dan polusi akan terus menjadi sorotan dunia," ungkapnya.


Dia mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan, yang menunjukkan komitmen penyelenggaraan angkutan perkotaan, dengan mengambil alih tanggung jawab operasional Trans Metro Deli, berupa pemberian subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung di bus yang lebih baik.


"Terima kasih juga, karena Pemko Medan menyediakan lahan untuk depo serta pembangunan di sepanjang jalan BRT Mebidang," tutupnya.


Walikota Medan, Bobby Nasution merasa senang dan berterima kasih kepada Kemenhub, karena Mebidang dipilih untuk pembangunan transportasi umum guna memberi kenyamanan kepada masyarakat menggunakan transportasi umum.


"Kami berkomitmen melanjutkan proyek ini, termasuk membangun fasilitas depo serta ruas jalan yang akan dilalui BRT agar warga Medan aman dan nyaman menggunakan transportasi umum. Sebab, salah satu ciri kota maju dan metropolitan bisa dilihat dari masyarakat yang menggunakan transportasi umum. Untuk itu, kendaraan yang disiapkan harus layak," tegasnya seraya menambahkan komitmen menjaga lingkungan dengan menggunakan 60 bus listrik di proyek ini.




Sementara itu, Kadishub Kota Medan Iswar Lubis (foto) juga menyampaikan, bahwa pihaknya mengimbau masyarakat yang tidak terlalu urgent supaya tidak melintas di kawasan pembangunan Halte 13.


"Kami juga akan melakukan manajemen lalu lintas mulai dari Kesawan (Ahmad Yani-red), termasuk dari Jalan Kapten Maulana Lubis atau Imam Bonjol," pungkasnya. (A-Red)