Notification

×

Iklan


Iklan



Bersama Seniman dan Budayawan, Sutarto Bahas Ranperda Pemajuan Kebudayaan

Jumat, 13 September 2024 Last Updated 2024-09-13T00:00:13Z



AyoMedan.com -  Ketua DPRD Sumatera Utara, Sutarto mengadakan sosialisasi Ranperda 'Pemajuan Kebudayaan' bersama para tokoh seniman, budayawan, anggota sanggar dan komunitas seni, akademisi, guru sekolah serta jurnalis.


Sekretaris PDI Perjuangan Sumut itu menyebutkan, sosper yang dilakukannya dengan mode 'saresehan', agar dapat berdialog secara dua arah untuk mendapatkan segala masukan.


"Ranperda ini sudah tahap finalisasi, kita mau munculnya perda pemajuan kebudayaan ini menjadu payung hukum dalam hal pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan serta kesenian," kata Sutarto kepada wartawan di Rumah Dinas Ketua DPRD Sumut, Rabu (11/09/2024).


Sutarto mengajak untuk menyebarkan peraturan tersebut ini ke seluruh pelosok Sumut, terutama untuk generasi muda.


Ia menekankan pelestarian seni budaya dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti media sosial.


"Saya juga menyoroti pentingnya pemberdayaan pelaku seni lokal yang tergabung dalam kepengurusan Dewan Kesenian Budaya, di segala event nasional maupun internasional di Sumatera Utara," jelasnya.


Sementara itu, Sastrawan dan Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN), Idris Pasaribu menyayangkan perlakuan berbeda pemerintah daerah terhadap pelaku seni dan budaya di daerah lain dan Sumut.


“Di Jawa, Bali dan daerah lainnya, ketika Perda ini mau dirancang pemerintah, seniman dan budayawan diundang untuk ikut berdiskusi tentang rancangan UU tersebut,” ucapnya.


Sedangkan di Sumut, sambung Idris, pemerintah terkesan tidak melibatkan seniman dan budayawan ketika merancang perda pemajuan kebudayaan.


“Karena pemerintahnya tidak mengerti tentang seni murni dan seni pertunjukan, tapi mereka berbicara tentang rencana pemajuan Kebudayaan. Bagi saya ini aneh. Tiba-tiba ini sudah sampai ke DPRD dan sebentar lagi dimajukan menjadi Perda,” tandasnya.


Idris menegaskan, cerminan keberpihakan pemerintah terhadap kebudayaan masih sangat minim, mengingat APBD di Sumut  hampir hampir Rp 15 triliun. Untuk dana pelatihan kebudayaan di Sumut misalnya, tidak sampai,Rp1 miliar, atau tak sampai satu persen dari total APBD.


“Di Sumut seniman dan budayawan kurang dihargai. Berbeda sama di Riau, Jambi, atau daerah lainnya. APBD pembinaan di sana lebih dari Rp50 M,” ujarnya.


Idris menyampaikan apresiasinya, atas kepedulian Ketua DPRD Sumut dengan nasib para pegiat budaya.


"Kami mengucapkan terimakasih pada Bapak Dr. Sutarto, masih terus merangkul dan berbuat yang terbaik untuk kebudayaan di Sumatera Utara," pungkasnya. (A-Red)