Notification

×

Iklan


Iklan



RDG Oktober 2024, Perry Warjiyo : BI Memutuskan Menahan BI Rate di Level 6 %

Jumat, 18 Oktober 2024 Last Updated 2024-10-18T14:11:02Z



AyoMedan.com - Jakarta, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (foto) membuka peluang lembaganya untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate lagi ke depannya.


Menurutnya, keputusan suku bunga akan mempertimbangkan tingkat inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi.


"Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati ruang penurunan suku bunga kebijakan dengan tetap memperhatikan prospek inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi," ucapnya dalam konferensi pers di kantor BI pusat, Kamis (16/10/2024) kemarin, dikutip AyoMedan.com.


Perry Warjiyo menambahkan, dalam jangka pendek BI fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah, karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.


"Di bidang ekonomi, pertumbuhan dunia pada 2024 katanya diprakirakan hanya tumbuh sebesar 3,2 persen dengan kecenderungan melambat," jelasnya.


Sementara itu, sambung Perry, inflasi global dalam tren penurunan sehingga mendorong pelonggaran kebijakan moneter, khususnya di negara maju.


"Di Amerika Serikat (AS), rilis tingkat pengangguran terkini menunjukkan perbaikan di tengah prospek inflasi yang lebih rendah sehingga mendorong ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih rendah dari prakiraan semula," ujarnya.


Menurut Perry, hal tersebut dapat menyebabkan kenaikan yield US Treasury tenor 2 dan 10 tahun dan indeks dolar AS (DXY).


"Ke depan, tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju, khususnya AS diprakirakan tetap berlanjut, meskipun dinamika ketegangan geopolitik perlu terus dicermati. Perkembangan ini memerlukan kehati-hatian dalam merumuskan respons kebijakan dalam memitigasi dampak rambatan global, termasuk dalam mendorong aliran masuk modal asing dan memperkuat stabilitas nilai tukar, guna menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi," ucapya.


Pada Oktober ini, lanjutnya, BI memutuskan untuk menahan BI Rate di level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 15-16 Oktober 2024.


Suku bunga deposit facility juga tetap 5,25 persen, kemudian suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75 persen.


"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 15 dan 16 Oktober 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6 persen," tutur Perry.


Perry menyebutkan, keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025 serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (A-Red)