AyoMedan.com - Medan, Deputi Kepala KPwBI Sumut Iman Gunadi, menyampaikan bahwa Sumateranomics merupakan seluruh kajian-kajian yang ada di Sumatera. Harapannya adalah bahwa hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, dan juga sebagai referensi bagi siapapun yang menggunakan informasi tersebut.
"Dengan Sumateranomics, tentunya kita akan melakukan penguatan dan sisi learningnya. Sehingga muncul konsep, apa dan bagaimana caranya untuk meningkatkan perekonomian Sumatera," kata Iman Gunadi dalam kegiatan Bincang Bareng Media bersama puluhan wartawan di lantai gedung BI Sumut, Kamis (19/12/2024) pukul 13.00 WIB.
Nah apa yang sudah dilakukan di tahun 2024, lanjut Iman, selain portable converter, kita sudah mulai masuk ke dalam social media, agar informasi yang kita kumpulkan dari setiap kantong kantor perwakilan Bank Indonesia di setiap Provinsi Sumatera tersampaikan ke masyarakat.
"Artinya, seluruh kajian-kajian itu kita coba rangkum di dalam sebuah rekomendasi yang kami serahkan kepada setiap daerah. Termasuk penggunaan teknologi satelit untuk melihat pulau Sumatera," jelasnya.
Menurut Iman, dengan teknologi satelit, kita dapat melihat perkebunan kelapa sawitnya ada di mana, tambangnya ada di mana dan pariwisatanya di mana, termasuk kotanya ada di mana.
"Kita juga bisa melihat dengan repot chating, kota-kota mana saja yang perekonomiannya maju," ujaranya.
Kita juga bisa melihat, sambung Iman, teknologi potensi angin dan laut. Jadi kalau misalkan kita petakan Sumatera, itu tidak semuanya di daerah Sumatera cocok untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Suryaa (PLTS).
"Berdasarkan penelitian, itu ada di Aceh, Sumatera Selatan dan Lampung. Sementara di pantai barat cocoknya itu adalah dengan menggunakan teknologi ombak," terangnya.
Jadi penerapan remote casing, Insya Allah nanti tahun 2025 kita akan coba kembangkan, untuk perekonomian Sumatera.
"Sebelumnya, kami sudah melakukan sosialisasi juga kepada seluruh dosen ke bank sentraland Sumatera. Kita coba kumpulkan bagaimana melakukan engagement kepada akademisi di wilayah Sumatera, dan juga kita melakukan engagement kepada beberapa Universitas terkemuka di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi," tuturnya.
Nah untuk rekan media, kami mengharapkan sekali partisipasinya, yang pertama adalah bagaimana agar Sumateranomics ini menjadi rujukan hasil kajian atau informasi perekonomian terkait dengan Sumatera.
"Tujuannya kontribusi dari Bapak Ibu sekalian itu sangat kami harapkan, pertama bisa saja mengirimkan artikel yang cocok ditampilkan di dalam otonomi atau artikel-artikel. Sehingga dapat dijadikan rujukan bagi Bapak Ibu apabila menulis di media masing masing," harapnya.
Ataupun mungkin, kajian-kajian yang Bapak Ibu yakini itu ada di Bank Indonesia, kami sangat terbuka sekali apabila Bapak Ibu ingin berdiskusi terkait isu-isu tertentu.
"Entah itu di dalam di Sumatera Utara, atau mungkin di provinsi lain di wilayah Sumatera. Di Oktober juga ada pelopor aktif artikel yaitu terbuka bagi seluruh wartawan yang menuliskan artikel tentang Sumateranomics," imbuhnya.
Kemudian mendaftarkan ke Panitia, kemudian penulisnya tentunya berbicara masalah Sumatera. Penulisnya bisa saja dari Sumatera atau mungkin bisa saja penulisnya itu ada di dalam atau di luar pulau Jawa.
Kontribusi lainnya adalah, tambahnya, kita juga akan meminta beberapa orang wartawan untuk menjadi juri untuk menilai artikel itu.
Bapak Ibu menulis artikel di media nya, kemudian boleh nggak karena ini terkait dengan Sumatera, artikel yang sama juga di posting di Sumateranomics.
"Hal ini berkaitan dengan cita-citanya atau program pemerintah bapak Prabowo, yang memfokuskan bagaimana memperkuat ketahanan pangan Nasional," tutupnya. (A-Red)