AyoMedan.com - Medan, Kepala Deputi KPwBI Sumut Suharman Tabrani mengatakan, bahwa pencapaian Sumatera Utara terkait dengan upaya untuk mendorong inventarisasi digital paymen termasuk juga upaya BI untuk terus-menerus memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut, terkait uang rupiah.
"Pengumuman hasil RPG bulanan bahwa BI rate di 6% dan ini tentu hal yang baik dengan melihat perkembangan global, sampai akhirnya termasuk perkembangan ekonomi nasional," ucapnya saat kegiatan Bincang Bareng Media bersama puluhan wartawan di lantai 6 gedung BI Sumut, Kamis (19/12/2024) siang.
Kebijakan baru terkait dengan sistem pembayaran misalnya, lanjut Suharman, yang pertama terkait dengan perluasan layanan BI Fast, pengembangannya ada tiga, yang nanti akan berlaku mulai 21 Desember. Berarti 2 hari kedepan akan ada pelayanan perluasan itu.
"Pertama adalah, ada yang namanya request for payment, jadi layanan ini memungkinkan penerima pembayaran Itu mengirim permintaan pembayaran kepada pembayaran," terangnya.
Kedua, pelayanan namanya bct. Untuk kredit transfer, kita bisa melakukan transfer ke beberapa penerima sekaligus sekali instruksi. "Yang punya jadwal transfer rutin, bisanya bulanan ke beberapa pihak dalam waktu bersamaan," ujaranya.
Dan yang terakhir, namanya direct debit transfer atau DDT. Ini memungkinkan penarikan dana secara otomatis dari rekening pembayaran dengan persetujuan sebelumnya.
"Ketiganya ini merupakan perluasan dari layanan sebelumnya yang ada, dan ini menunjukkan bahwa Indonesia terus-menerus untuk komit mempercepat digitalisasi pembayaran. Untuk kebijakan, untuk memudahkan masyarakat pelaku usaha, termasuk UMKM dan untuk mendukung perekonomian nasional kedepan," jelas Suharman.
Tanggapi Video viral terkait QRIS
Suharman Tabrani juga menjelaskan terkait video viral atas QRIS, pemahaman saat kita menggunakan jasa atau produk-produk perbankan termasuk digital payment.
"Ini sama seperti kalau kita mau berkendara dari Medan ke Kualanamu lewat tol pakai mobil, dengan kecepatan 120 km/jam dengan jalan yang mulus, kendaraannya baik tapi pengemudinya tidak pandai kan bisa juga terjadi kecelakaan, sama seperti pemakaian QRIS," jelasnya.
Perbankan Indonesia, sambung Suharman, sudah menyiapkan infrastruktur yang baik, efisien dan juga cepat. "Kalau penggunaannya tidak pandai, juga bisa terjadi permasalahan seperti itu," ucapnya.
Untuk itu, sambung Suharman, di tahun 2025 BI akan meningkatkan literasi masyarakat terkait detailnya QRIS. "Termasuk menggunakan kartu kredit, kemudian kartu debit dan juga yang lain. Termasuk ATM kita harus memastikan bahwa kita paham apa yang kita lakukan," tutupnya. (A-Red)