AyoMedan.com - Medan, Tim Patroli Reaksi Cepat (PRC) Satuan Brimob Polda Sumatera Utara dengan sigap merespons laporan adanya aksi tawuran di depan Kampus Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas, Jalan Setia Budi No.479, Tj Sari Kecamatan Medan Selayang, Kamis (05/12/2024)
Tawuran ini melibatkan dua kelompok, yaitu diduga mahasiswa Unika Santo Thomas dan sekelompok orang tak dikenal. Dipimpin langsung oleh Danki PRC Iptu Abdi Harahap, S.H., personel Brimobsu bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Setibanya di TKP, mereka langsung berkoordinasi dengan Kapolrestabes Medan untuk meredam situasi yang sempat memanas.
Personel PRC dengan tegas namun persuasif mengarahkan para remaja yang terlibat agar kembali ke kediaman masing-masing. Tindakan ini berhasil mengurangi ketegangan dan mencegah bentrokan semakin meluas. Kehadiran aparat keamanan yang tanggap ini mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar yang sempat merasa khawatir dengan kejadian tersebut.
Menurut keterangan awal, kericuhan bermula dari ketegangan antara dua kelompok di depan kampus, yang kemudian memicu aksi saling serang. Belum diketahui secara pasti penyebab awal insiden ini, namun pihak kepolisian memastikan akan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kami bergerak sesuai protap untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga. Kami juga bekerja sama dengan Polrestabes Medan untuk menangani kasus ini hingga tuntas,” kata Iptu Abdi Harahap, S.H.
Saat tawuran terjadi, situasi di sekitar lokasi sempat mencekam dan mengganggu kenyamanan warga yang sedang beristirahat. Namun, berkat respons cepat dari Tim PRC, keadaan berhasil dikendalikan dalam waktu singkat.
Pasca kejadian, situasi di sekitar lokasi telah berhasil dikendalikan. Personel Brimob dan kepolisian tetap disiagakan untuk mencegah potensi bentrokan susulan.
Sementara itu, pihak kampus Unika Santo Thomas menyatakan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membantu mengungkap penyebab insiden ini dan mengimbau seluruh mahasiswa untuk menjaga ketertiban.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya koordinasi antara aparat keamanan, pihak kampus, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di Kota Medan. (A-Red)