AyoMedan.com - Medan, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Medan, Komisariat Universitas Sumatera Utara Santo Bonaventura, diterima ketua DPRD Medan, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B diruangannya, Selasa (08/04/2025).
Maksud kedatangan PMKRI ini untuk bersilaturahmi kepada Ketua DPRD Medan, dan sekaligus membicarakan program kegiatan mahasiswa katolik yang bertema "Kebijakan Pemerintahan Kota Medan mengatasi masalah pengangguran yang berdampak terhadap kriminalitas".
Ketua DPC PMKRI Cabang USU Medan - Santo Bonaventura, Willy Simbolon, didampingi Nicola Simarmata dan Septian Perangin-angin (anggota), menyampaikan Policy Paper yang berisikan karakteristik sebagai kota Metropolitan dengan mobilitas sosial yang tinggi.
"Urbanisasi yang cepat, heterogenitas penduduk yang kuat. Sebagai kota dengan lebih dari 2,5 juta penduduk, Medan tidak hanya menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan tetapi juga menjadi lokasi dengan ketimpangan sosial yang cukup tinggi," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Willy, dari survey yang dilakukan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Medan pada Agustus 2024 tercatat sebesar 7,3℅, lebih tinggi dibanding rata rata nasional sebesar 5,3 ℅. Kelompok usia produktif (15-24 tahun) mendominasi statistik pengangguran, dengan kontribusi sebesar 49℅ dari total pengangguran di kota ini.
"Situasi ini berkontribusi terhadap meningkatnya aktivitas kriminal sebagai alternatif bertahan hidup bagi masyarakat yang putus asa dan tidak memiliki pendapatan tetap," jelas Willy.
Ditambahkannya, data dan analisis data krinimalitas (2020-2024), berdasarkan laporan dari Polrestabes Medan, pada tahun 2020 berjumlah 6100 kasus pencurian kenderaan bermotor. Tahun 2021 berjumlah 6450 kasus perampokan dan penjambretan. Tahun 2022 berjumlah 7320 kasus kekerasan jalan dan natkotika. Tahun 2023, berjumlah 8100 kasus tawuran, curanmor dan pemalakan. Tahun 2024, berjumlah 8900 kasus pencurian, pemerasan dan perampokan.
"Selain itu, masalah persampahan yang sampai saat ini masih banyak dikeluhkan masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Wong Chun Sen sependapat dengan mahasiswa PMKRI Cabang Medan ini, terkait permasalahan kriminalitas dan persampahan yang masih menjadi problem di kota Medan.
Didampingi Zainudin (stafsus) Wong menyebut, tingginya angka pengangguran tentunya akan menambah jumlah kasus kriminal dan kondisi rentan dalam masyarakat.
"Ketika akses terhadap sumber ekonomi legal terbatas, sebagian individu mencari alternatif lain. Termasuk aktivitas ilegal," ucapnya.
Ditambahkan Wong, hal ini dapat juga diperparah oleh lemahnya pengawasan sosial di lingkungan padat penduduk serta minimnya program pemberdayaan ekonomi di wilayah kantong kantong pengangguran.
"Terkait permasalahan sampah, saya kira, ini harus diselesaikan dengan solusi terbaik. Apalagi banyak masyarakat mengeluhkan ketika berpapasan dengan truk pengangkut sampah, tercium aroma bau yang menyengat. Untuk itu kita akan berkoordinasi dengan Pemko Medan agar sampah di kutip pada malam hari," tutup politisi dari Partai PDI Perjuangan Kota Medan ini.(A-Red)