Notification

×

Iklan


Iklan



Sikapi Tarif 'Resiprokal' Presiden AS, Ini 3 Langkah Strategis BI

Minggu, 06 April 2025 Last Updated 2025-04-06T06:30:23Z



AyoMedan.com - Jakarta, Bank Indonesia (BI) memiliki tiga (3) langkah strategis usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif Resiprokal kepada negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. 


Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso (foto) langkah strategis itu yakni, Pertama : BI tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. upaya yang dilakukan adalah melalui optimalisasi instrumen intervensi rangkap tiga (triple intervention), yakni intervensi di pasar valuta asing pada transaksi spot dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.


"Hal ini dalam rangka memastikan kecukupan likuiditas valas untuk kebutuhan perbankan dan dunia usaha serta menjaga keyakinan pelaku pasar," ucap Denny  dalam keterangan tertulis, dikutip AyoMedan.com, Minggu (06/04/2025).  


Rupiah terhadap dolar AS, di pasar offshore pada Jum'at kemarin, kontrak NonDeliverable Forward (NDF) satu bulan, rupiah sudah menyentuh Rp17.023/US$, terlemah sejak 1 April 2020 ketika pandemi mematikan perekonomian di semua negara.


Kedua, BI terus memantau perkembangan pasar keuangan global dan domestik usai pengumuman kebijakan tarif Trump yang baru diumumkan pada 2 April 2025. 


Imbas kebijakan tarif Trump itu, lanjut Denny,  membuat Wall Street melakukan aksi jual besar-besaran. Indeks S&P 500 kehilangan valuasi senilai US$5,4 triliun hanya dalam kurun waktu dua hari sejak tarif Trump di umumkan pada Rabu (02/p4/2025) waktu setempat.


Ketiga, pasca-pengumuman tersebut dan kemudian disusul oleh pengumuman retaliasi tarif oleh China pada 4 April 2025, pasar bergerak dinamis di mana pasar saham global mengalami pelemahan dan yield US Treasury mengalami penurunan hingga jatuh ke level terendah sejak Oktober 2024. (A-Red)